Paparan Polusi Udara di Rahim Terkait Hipertensi pada Anak
jpnn.com - Penelitian dalam jurnal Hypertension, mengukur paparan polusi udara pada 1.293 wanita hamil dengan mencocokkan alamat setiap ibu dengan pembacaan dari monitor kualitas udara terdekat.
Peneliti mencatat tingkat PM 2,5, partikel sangat kecil sehingga mereka bisa memasuki paru-paru dan aliran darah.
Para peneliti menemukan bahwa dibandingkan dengan sepertiga anak-anak yang terpapar PM 2,5 terendah, sepertiga yang terpapar tertinggi adalah 61 persen lebih mungkin memiliki tekanan darah tinggi antara usia 3 tahun dan 9 tahun.
Setiap 5-mikrogram per kubik peningkatan meteran pada PM 2,5 menyebabkan peningkatan risiko 46 persen untuk hipertensi pediatrik.
Penelitian ini juga memperhatikan usia ibu, merokok, tekanan darah dan faktor lain serta untuk kelahiran prematur, usia kehamilan dan variabel lain pada bayi.
Studi ini tidak membuktikan sebab dan akibat, tetapi para peneliti menunjukkan bahwa polusi udara terkait dengan peradangan di rahim dan plasenta, yang bisa membantu menjelaskan asosiasi.
"Tekanan darah tinggi pada anak-anak menandakan tekanan darah tinggi pada orang dewasa, yang mengarah pada risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi," kata penulis, Noel T. Mueller, asisten profesor epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, seperti dilansir laman Nytimes, Rabu (18/7).
"Polusi udara merupakan penyumbang utama kematian dini," pungkas Mueller. (fny/jpnn)
Paparan polusi udara di dalam rahim dikaitkan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi di masa kanak-kanak.
Redaktur & Reporter : Fany
- Tantangan Baru Gubernur Jakarta Terpilih Menangani Polusi Udara
- MANN+HUMMEL Gandeng B-Quik Ramaikan Pasar Otomotif Nasional
- Menenun Asa di Langit Biru: Merajut Masa Depan dengan Udara Bersih
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Soroti Pengendalian Polusi di Jabodetabek
- Pemerintah Diminta Prioritaskan BBM Rendah Sulfur untuk Perbaiki Kualitas Udara
- Polusi Udara Ganggu Kesehatan Paru-Paru, Deteksi Dini Penting Dilakukan