Papua Nugini Siapkan Pengemudi Bus Perempuan Pertama
Layanan bus khusus di Papua Nugini, yang memberi para perempuan tumpangan yang aman dan gratis, kini tengah melatih beberapa pengemudi bus perempuan pertama di negara ini.
Poin utama:
- Mayoritas perempuan telah menjadi korban kejahatan di dalam transportasi publik Port Moresby
- Layanan bus yang ada saat ini di Papua Nugini benar-benar kotor dan tak bisa diandalkan
- Layanan perempuan ini bertujuan untuk beroperasi tepat waktu, aman dan bersih
Layanan bus Meri Seif, atau Amankan Perempuan, tengah memperluas operasinya berkat donasi 4 bus baru dari perusahaan asal Australia, Ventura.
Yayasan Ginigoada, yang mengoperasikan layanan itu, memutuskan bahwa sebuah bus khusus perempuan seharusnya dikemudikan oleh perempuan, dan memberi mereka kesempatan lewat program pelatihan yang unik.
"Masuk ke dalam bus dan melihay seorang perempuan di belakang kemudi, kami pikir itu akan menjadi sikap yang sangat positif," kata manajer Ginigoada, Mike Field.
Sekelompok kecil peserta pelatihan kini tengah belajat mengemudi bus dengan harapan mereka akan terpilih untuk pekerjaan permanen mengemudikan bus Meri Seif.
"Sopir perempuan mengemudikan bus untuk penumpang perempuan, itu yang dicapai ke depan dan saya akan berupaya maksimal," kata peserta pelatihan, Gorame Momo.
Mengemudikan kendaraan besar dipandang sebagai pekerjaan laki-laki di Papua Nugini, tapi seorang peserta pelatihan bernama Gita Madaha melamar pelatihan ini setelah melihat seorang perempuan mengemudikan sebuah bus di Townsville.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata