Papua Nugini Siapkan Pengemudi Bus Perempuan Pertama


Supplied: Ginigoada Foundation
Mayoritas perempuan korban kejahatan transportasi publik
Layanan bus Meri Seif sangat disambut baik di Port Moresby, kota yang disebut survei badan perempuan PBB menunjukkan mayoritas perempuan telah menjadi korban kejahatan transportasi publik.
Yayasan Ginigoada ingin membuat bus Meri Seif bisa bertahan secara swadaya, dengan turut meluncurkan layanan bus berbayar.
Mike Field mengatakan, proyek itu akan menunjukkan bagaimana seharusnya layanan transportasi publik: bersih, aman dan -dalam upaya revolusioner bagi Port Moresby -beroperasi tepat waktu.

ABC News: Eric Tlozek
Transportasi publik dikenal kotor dan tak aman
Transportasi publik yang ada saat ini di Port Moresby dijalankan dengan sejumlah bus yang dimiliki swasta dan dikenal dengan nama Public Motor Vehicles (Kendaraan Bermotor Umum), atau PMV.
Mereka dikenal begitu kotor, tidak aman dan tak bisa diandalkan dan hanya berhenti di halte utama ketika penuh, membuat penumpang mengantre dalam waktu lama, yang membuat mereka berisiko mengalami kejahatan jalanan.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya