Papua Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Ini Harapan Warga untuk Prabowo
Seorang kepala sekolah, Agnes Katarina Tukayo mengatakan "banyak anak-anak Papua, terkadang sampai kelas besar tetap tidak bisa membaca."
Dia menginginkan fasilitas yang lebih baik, akses ke teknologi seperti laptop, dan lebih banyak guru.
Rekan guru lainnya, Fransiscus Wena mengatakan "selama kurang lebih 10 tahun terakhir, ada guru yang meninggal tidak diganti. Ada yang pensiun tidak diganti. Ada yang pindah, tidak diganti. Jadi guru semakin habis."
Dialog sebagai solusi
Situasi mengerikan di Papua sering kali sulit untuk menarik perhatian internasional.
Upaya aktif pemerintah Indonesia untuk mendekati negara-negara tetangga di Pasifik seperti Papua Nugini membuat upaya beberapa negara Melanesia untuk menarik perhatian ke Papua menjadi teredam.
Fiji dan Papua Nugini belum mendapatkan misi hak asasi manusia PBB ke Papua dan upaya berulang kali oleh Vanuatu untuk membicarakan situasi tersebut telah gagal untuk menarik perhatian global.
Terutama saat konflik berkecamuk di Timur Tengah.
Ironisnya, Indonesia adalah salah satu pendukung terdepan kemerdekaan Palestina.
ABC memperoleh akses langka ke provinsi Papua Barat untuk berbicara dengan warga Papua menjelang pelantikan Prabowo Subianto, seorang mantan jenderal militer yang dituduh pernah melakukan pelanggaran hak asasi manusia
- Hercules Perintahkan Kader GRIB Jaya Menangkan Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak