Para Bupati Curhat soal Honorer K2 di Depan Presiden Jokowi
jpnn.com, BOGOR - Puluhan bupati dari berbagai kabupaten di Indonesia diundang oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/7). Para kepala daerah itu pun memanfaatkan pertemuan tersebut untuk menyampaikan berbagai unek-unek langsung di hadapan kepala negara.
Salah satu hal yang menjadi keluhan para bupati pada pertemuan itu adalah persoalan tenaga honorer kategori 2 (K2). Menurut Bupati Nias Sokhiatulo Laoly yang hadir pada pertemuan itu mengharapkan pemerintah pusat melonggarkan aturan demi mengakomodasi tenaga honorer agar bisa menjadi PNS.
Sokhiatulo menuturkan, ada tenaga honorer yang bekerja hingga 20 tahun tanpa kejelasan nasib hingga sekarang. “Jadi kami minta kepada presiden supaya diangkat," ujar Sokhiatulo saat menceritakan pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor.
Politikus Partai Demokrat itu mengaku merasa kasihan dengan para honorer K2. Mereka sudah mengabdi selama belasan bahkan puluhan tahun pada negara.
"Itulah yang kami sampaikan kepada Bapak Presiden. Respons presiden baik, akan dikaji dan akan dipertimbangkan," tutur Sokhiatulo yang didampingi Bupati Sumba Tengah Umbu S Pateduk dan Bupati Sidoarjo Saiful Illah.(fat/jpnn)
Bupati Nias Sokhiatulo Laoly mengungkapkan, ada tenaga honorer yang bekerja hingga 20 tahun tanpa kejelasan nasib hingga sekarang.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Inilah Kriteria Honorer Dapat Banyak Afirmasi di Seleksi PPPK 2024, Bebas Pilih OPD
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II Pemkot Mataram Dibuka, Ini Pesan Pak Taufik Priyono
- Saat Aktif jadi PNS Setor Uang per Bulan ke Korpri, Begitu Pensiun Susah Cairnya
- Honorer K2 Mengabdi 32 Tahun Gagal Ikut Tes PPPK 2024, Presiden Tolonglah
- PPPK Jangan Khawatir dengan Masa Depannya, yang Bilang Pejabat Penting
- Dana Sertifikasi Guru PNS dan PPPK Cair, Alhamdulillah