Para Buruh Menemui Pak Ganjar, Curhat soal Kartu Prakerja yang Bikin Sedih
jpnn.com, SEMARANG - Perwakilan serikat buruh di Jawa Tengah menemui Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo hari ini. Pertemuan yang berlangsung singkat itu membahas beberapa hal, termasuk soal kesulitan buruh untuk mengakses kartu Prakerja.
Ketua Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSBI) Jawa Tengah, Wahyudi mengatakan, mekanisme Kartu Prakerja sangat menyulitkan dan membuat banyak buruh yang tidak dapat mengakses program itu.
Selain dilakukan secara online, keterbatasan pengetahuan para buruh juga menjadi penyebabnya.
"Kami minta kebijakan pemerintah agar proses pendaftaran kartu prakerja ini dipermudah. Banyak teman-teman kami yang belum melek teknologi dan kesulitan mengakses soal itu," tegasnya.
Menurut Wahyudi, banyak buruh yang tidak memiliki atau tidak bisa mengoperasikan handphone android. Sementara untuk masuk ke sistem kartu Prakerja, harus bisa menggunakan smartphone.
"Sudah banyak anggota kami yang mengeluh soal ini. Sulit mengakses masuk kartu Prakerja. Padahal, Kartu Prakerja bagaikan angin surga buat kami para buruh yang di PHK atau dirumahkan saat ini," tegasnya.
Wahyudi menerangkan, selama COVID-19 berlangsung, ribuan buruh sudah di PHK atau dirumahkan tanpa adanya pesangon atau gaji yang diperoleh. Di serikat buruhnya saja, setidaknya ada 2000 buruh yang di PHK atau dirumahkan.
"Kami berharap ada bantuan dari pemerintah karena kami semua kesulitan dalam kondisi ini," kata dia.
Perwakilan serikat buruh di Jawa Tengah curhat pada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo soal kartu prakerja.
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- Pemimpin Paling Berpihak ke Industri SKT, Khofifah Tuai Dukungan Ribuan Buruh Ngawi
- Tangis Buruh Sritex Pecah Seusai Wamenaker Immanuel Ebenezer Memastikan Tidak Ada PHK
- Francine Minta Semua Pihak Kedepankan Dialog soal Tuntutan Kenaikan Upah Buruh
- Ganjar Kecam Pengerahan Kades Mendukung Paslon di Pilgub Jateng
- Menaker Yassierli Ajak Serikat Pekerja Terus Bangun Hubungan Industrial yang Harmonis