Para Dokter Muda Indonesia Jadi Garda Terdepan Penanggulangan COVID
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rasio dokter di Indonesia adalah 4,65 orang per 10 ribu orang dibandingkan 37,6 orang di Australia.
"Indonesia tidak bisa menangani pandemi seperti di Singapura, Thailand, karena negara-negara tersebut memiliki sistem layanan kesehatan yang lebih baik," kata Jane Soepardi, epidemiolog yang ada di Jakarta.
Walau sudah ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan larangan ke luar rumah bagi warga di Jawa dan Bali, Dr Jane Soepardi mengatakan masih banyak anggota masyarakat yang tidak mematuhi larangan tersebut.
"Aturan sudah ada namun penerapannya sangat lemah," katanya.
Pemerintah memberikan tunjangan kepada dokter muda
Di awal-awal pandemi, banyak dokter muda di Indonesia yang bekerja di garda terdepan menangani COVID bahkan tidak mendapat bayaran.
Dokter residen yang sedang menjalani pendidikan untuk menjadi spesialis juga umumnya tidak dibayar karena sedang melanjutkan pendidikan.
Padahal mereka sudah membayar mahal untuk bisa masuk ke universitas untuk sekolah lagi sambil melakukan praktik kerja di rumah sakit.
Namun selama pandemi banyak dokter senior dan para dosen kedokteran yang mendesak pemerintah untuk membayar para dokter muda dan dokter residen, dan mereka yang bekerja menangani COVID mendapat tunjangan.
Banyaknya dokter senior meninggal karena COVID-19 membuat dokter muda di Indonesia, termasuk mereka yang baru lulus sarjana kedokteran, menjadi pahlawan kesehatan saat ini
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata