Para Gubernur Ingatkan Harga Tiket Pesawat Mahal Jangan Disepelekan
jpnn.com, PADANG - Mahalnya harga tiket pesawat dan kebijakan bagasi berbayar yang diterapkan sejumlah maskapai penerbangan sejak awal tahun lalu telah dikeluhkan masyarakat dan pemda.
Persoalan tersebut juga dikeluhkan para gubernur dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) yang berlangsung di Hotel Grand Inna Padang, Rabu (20/2) malam.
Jika kondisi tersebut terus dibiarkan, maka bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
"Mahalnya harga tiket pesawat membuat kami yang di daerah ini sangat terpukul. Di provinsi kami, Sulawesi Tengah, harga tiket kelas ekonomi saja rute Palu ke Jakarta, mencapai Rp 2,5 juta," ungkap Longki Djanggola yang baru saja terpilih menjadi Ketua Umum APPSI menggantikan mantan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.
BACA JUGA: Tiket Pesawat Mahal, Liburan ke Luar Negeri Lebih Murah
Menurut Longki, polemik harga tiket pesawat ini mesti menjadi perhatian serius semua pihak, khususnya pemerintah. Oleh sebab itu, melalu Rakernas APPSI ini diharapkannya pemerintah bersama seluruh pemda bisa mencarikan solusi konkret yang bisa dieksekusi dalam waktu dekat.
Selain harga tiket pesawat dan bagasi berbayar, kata Longki, ada berbagai hal yang perlu dibahas dalam Rakernas APPSI ini.
BACA JUGA: Berita Terbaru soal Dampak Tiket Pesawat Mahal dan Bagasi Berbayar
Para gubernur yang tergabung dalam APPSI menilai, jika harga tiket pesawat mahal dibiarkan, maka akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah.
- Lantik Pajabat Baru, Dewan Nasional KEK Sampaikan Pesan Ini, Silakan Disimak
- Jembatani Kebutuhan Diaspora, Master Bagasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- Meraih Peluang Ekonomi di Tahun 2025
- Sektor Ekraf dan UMKM Harus Dibantu Guna Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi
- Hilirisasi Mineral, Strategi Utama Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Imbas PPN 12 Persen, Harga Tarif Pesawat Bakal Turun 10 Persen