Para Ibu Hamil di Australia Keluhkan Kendala Bahasa, Rumah Sakit Diminta Punya Tenaga Tetap Penerjemah
"Jadi jika Anda memiliki penerjemah di atas itu semua, segala sesuatunya menjadi lebih menantang."
Dr Daly mengatakan dengan bantuan penerjemah yang terampil dan waktu yang yang cukup untuk konsultasi di klinik, para ibu dapat lebih siap di awal kehamilan, yang merupakan kunci untuk mengatasi beberapa kekurangan yang ada saat ini.
Lebih dari 80 persen perempuan yang lahir di Australia melakukan pemeriksaan kehamilan pada trimester pertama mereka, dibandingkan dengan 76 persen perempuan migran, menurut data terbaru dari Australian Institute of Health and Welfare's (AIHW) National Women and Babies.
Data tersebut tidak membedakan antara perempuan yang lahir di luar negeri yang berbicara bahasa Inggris, dan mereka yang tidak.
Tidak menghadiri kunjungan antenatal sejak dini dapat menyebabkan hasil yang lebih buruk bagi ibu dan bayinya.
Beberapa faktor risiko mungkin terlewatkan, dan para ibu mungkin kehilangan informasi penting yang mereka butuhkan untuk kehamilan yang sehat.
Dibutuhkan lebih banyak penerjemah perempuan
"Perempuan dari latar belakang migran memang memiliki kondisi kesehatan ibu dan anak yang lebih buruk daripada populasi umum," kata Regina Torres-Quiazon, penjabat direktur eksekutif di Pusat Multikultural untuk Kesehatan Wanita di Melbourne.
"Jika Anda berasal dari latar belakang yang tidak berbahasa Inggris, Anda cenderung tidak berpartisipasi atau tidak mengakses layanan kesehatan."
Saat hambatan bahasa memengaruhi perawatan para ibu hamil yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, para ahli menilai setiap rumah sakit di Australia harus mempekerjakan penerjemah sebagai karyawan tetap
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan