Para Korban Cerita Detik-detik Runtuhnya Selasar Gedung BEI

Para Korban Cerita Detik-detik Runtuhnya Selasar Gedung BEI
Hervita (kiri) sedang memastikan teman satu kampusnya mendapat perawatan di IGD MRCCC Siloam Hospitals, Jakarta, kemarin (15/1). FOTO: FERLYNDA/JAWAPOS

jpnn.com - Para mahasiswi Universitas Bina Darma (UBD) Palembang, Sumsel, sedang menunggu lift saat selasar gedung BEI ambruk. Ada yang selamat karena melompat ke bagian bawah meja untuk bersembunyi.

FERLYNDA PUTRI-HARTANTO ADI S., Jakarta

BRAKKK! Asap putih mengepul. Suara jeritan meraung bersamaan dengan dering alarm. Suasana riuh. Mencekam.

Hervita ada di tengah-tengah kengerian akibat ambruknya balkon gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah hari kemarin (15/1) itu.

Kaki dan tubuhnya terasa sakit semua. Tapi, mahasiswi Universitas Bina Darma (UBD) Palembang tersebut tetap memaksakan diri bangun.

Dengan tertatih Hervita memastikan kondisi teman-temannya. Sempat pula mengangkat beton yang menimpa salah seorang kawan.

”Saya juga tak tahu kekuatan dari mana (sehingga bisa mengangkat beton, Red),” kata perempuan 20 tahun itu di MRCCC Siloam Hospitals.

Hervita merupakan bagian dari 40–50 mahasiswi akuntansi yang tengah menunggu lift saat balkon tersebut ambruk.

Sempat ada dugaan selasar gedung BEI ambruk karena para mahasiswi lompat bersamaan untuk berselfie. Dugaan itu tidak benar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News