Para Koruptor dengan Mudah Dapat Hukuman Ringan Sejak Hakim ini Tak Lagi di Mahkamah Agung
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) memandang koruptor makin merajalela saat sosok seperti Hakim Agung Artidjo Alkostar sudah tidak aktif di Mahkamah Agung (MA).
Hal ini disampaikan ICW berdasarkan banyaknya hukuman koruptor yang disunat MA.
"Saat ini, tak dapat dipungkiri bahwa sosok seperti Artidjo Alkostar tidak lagi tampak di Mahkamah Agung. Maka dari itu para koruptor memanfaatkan ketiadaan Artidjo itu sebagai salah satu peluang besar untuk dapat menerima berbagai pengurangan hukuman di MA," kata Peneliti ICW Kurnia Ramadhan dalam keterangan yang diterima, Senin (21/9).
Kurnia menilai seharusnya Ketua Mahkamah Agung menaruh perhatian lebih terhadap perkara-perkara yang diputus lebih ringan pada tingkat peninjauan kembali.
Sebab, ICW menilai kondisi ini semakin memperparah iklim pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Pemberian efek jera sudah dapat dipastikan tidak akan pernah terealisasi jika vonis pengadilan selalu rendah kepada para koruptor. Catatan ICW, sepanjang 2019 rata-rata vonis untuk terdakwa kasus korupsi hanya 2 tahun 7 bulan," kata dia.
Untuk diketahui, KPK mencatat ada 20 terpidana korupsi yang disunat hukumannya di Mahkamah Agung. Terbaru ialah atas pengurangan hukuman politikus PKB Musa Zainuddin dari 9 tahun menjadi 6 tahun penjara. (tan/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
KPK mencatat ada 20 terpidana korupsi yang disunat hukumannya di Mahkamah Agung dan ICW menilai hal itu disebabkan tak ada lagi hakim agung sekelas Artidjo Alkostar.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Tercecer dan Database Bisa Seleksi PPPK, Jumlah Peserta jadi Makin Banyak
- Dalami Uang Suap kepada Paman Birin, KPK Periksa 4 Pihak Ini
- Komisi III Pilih Komjen Pol Jadi Ketua KPK, Pernah Menjabat Kapolda Sulut
- Komisi III DPR Pilih 5 Pimpinan KPK 2024-2029, Setyo Budiyanto Jadi Ketua
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Siang Ini, DPR Pilih Lima Capim dan Cadewas KPK Pakai Mekanisme Voting