Para Mahasiswa Kedokteran Bakal Diajak jadi Sukarelawan Covid-19

jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana melibatkan dokter dan mahasiswa kedokteran untuk menjadi sukarelawan covid-19.
Mereka akan ditugaskan di daerah untuk memantau warga yang tengah diisolasi karena virus corona.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menjawab pertanyaan pewarta, Rabu (22/4) sore.
Menurutnya, rencana itu sudah dibicarakan antara Pemprov Jateng, Ikatan Dokter Indonesia dan Direktur Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) dan Rektor Undip Semarang.
"Intinya kami akan merekrut sukarelawan dari tenaga medis utamanya, baik dokter atau dokter muda atau sarjana kedokteran. Mereka akan ditugaskan pada wilayah maupun rumah sakit sesuai dengan kompetensi masing-masing," ujar Yulianto.
Adapun, tugas mereka yang diterjunkan ke wilayah adalah memantau orang yang tengah dikarantina atau isolasi karena COVID-19. Relawan, akan berada dibawah supervisi kepala puskesmas masing-masing.
Selain itu, Yulianto juga diberi tugas oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk mempersiapkan rumah sakit khusus COVID-19. Satu di antaranya, adalah RSND di Kecamatan Tembalang.
Rumah sakit yang masih berada satu kompleks dengan Universitas Diponegoro itu, memiliki peluang besar untuk menjadi rumah sakit khusus. Selain tempatnya yang jauh dari keramaian, jumlah rawat inap pun masih sedikit sekitar 26 persen.
Para mahasiswa kedokteran akan ditugaskan di daerah untuk memantau warga yang tengah diisolasi karena covid-19.
- Pekerja Migran Asal Jateng Capai Ribuan Orang, Ahmad Luthfi Siapkan Role Model Pendampingan dan Pelatihan
- Gubernur Ahmad Luthfi Hadiri Pameran Pendidikan dan Bursa Kerja, 39 Universitas Asal China Terlibat
- Pembangunan Jateng Andalkan Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi: Tingkatkan Pelayanan
- Pemprov Jateng Manfaatkan Aset untuk Percepat Program Makan Bergizi Gratis
- Gubernur Luthfi Sambut Positif Investasi Pabrik Pakan Ternak di Kendal
- Warga Jateng Antusias Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp 28 Miliar