Para Menteri Diminta Tidak Provokatif Hadapi Kasus Gafatar

jpnn.com - JAKARTA-Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meminta Presiden Joko Widodo menertibkan pernyataan para menteri terkait isu Gafatar. Menurut Koordinator KontraS, Haris Azhar pernyataan sejumlah menteri terkait Gafatar terlalu provokatif sehingga mengakibatkan ada serangan pada para mantan organisasi tersebut. Salah satunya seperti yang terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat.
"Presiden harus memerintahkan aparaturnya menghentikan pernyataan provokatif dan subyektif atau pun mengeluarkan kebijakan yang berpotensi menimbulkan stigma permusuhan berlebihan maupun tindak kekerasan yang lebih luas terhadap Gafatar," ujar Haris di Jakarta, Minggu (24/1).
KontraS juga meminta kepala daerah Kalbar untuk tetap menyediakan lokasi pengungsian yang layak dan aman terhadap para anggota maupun mantan Gafatar sembari mengupayakan mediasi dengan masyarakat Mempawah. Gubernur Kalbar juga didesak tidak berperilaku diskriminatif terhadap orang-orang tersebut. Upaya relokasi, ujar Haris, harus didiskusikan dengan para pengungsi sehingga mereka mengetahui kelayakan tempat tersebut. Selain itu, Gubernur Kalbar juga diminta memberi kesempatan pada para mantan Gafatar yang ingin melanjutkan kehidupannya.
"Gubernur harus beri kesempatan pada para mantan Gafatar untuk berpindah tempat dan memulai mata pencarian baru di Mempawah," tegasnya.
Sementara itu dari sisi penegakan hukum, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti diingatkan agar menyelesaikan kasus penyerangan terhadap pemukiman Gafatar di Kalbar. Sedangkan, jajaran TNI diminta lebih menahan diri untuk tidak mengambil langkah pengusiran paksa terhadap warga yang terlibat Gafatar, termasuk pada mantan anggota organisasi itu. (flo/jpnn).
JAKARTA-Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meminta Presiden Joko Widodo menertibkan pernyataan para menteri terkait
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan
- Rano Karno Bakal Lanjutkan Ide Heru Budi untuk Bangun Pulau Sampah