Para Miliarder Dunia Berkumpul Membahas Hari Kiamat. Begini Perbincangan Mereka

Saat Douglas Rushkoff diundang untuk berbicara dengan sekelompok miliarder teknologi di sebuah resor pribadi di gurun pasir, dia merasa sudah mempersiapkan dirinya dengan maksimal.
Ternyata dia salah.
Douglas, seorang penulis, ahli teori dan profesor di City University of New York, diminta untuk membahas "masa depan teknologi."
Douglas mendapat bayaran yang banyak, sekitar sepertiga dari gaji profesornya selama setahun, selain juga ditanggung penerbangannya dan naik 'limousine' selama tiga jam ke lokasi yang dirahasiakan.
"[Ketika saya tiba], bukannya membawa saya ke atas panggung, mereka membawa lima orang ini ke ruangan tempat saya bersiap-siap. Dan mereka berkata, 'ini tempatnya'," katanya kepada program Drawing Room milik ABC Radio National.
Kelima orang itu adalah "investor teknologi papan atas dunia, pejabat lembaga keuangan" dan setidaknya dua dari mereka adalah miliarder.
Awalnya, Douglas ditanya hal-hal yang dianggapnya biasa.
"Mereka menanyakan semua pertanyaan umum yang diajukan investor teknologi, seperti, 'apa yang lebih baik, Bitcoin atau Ethereum? Virtual reality atau augmented reality?'" katanya.
Salah seorang profesor diundang untuk berbicara di pertemuan para miliarder dunia, tapi lama-lama ada yang aneh
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa