Para Pedagang Sajadah di Tanah Abang Mengaku Sangat Terbantu dengan TikTok Shop

Namanya tokonya memang unik, sesuai dengan posisi Nadia dalam keluarga.
Anak bungsu yang dipilih orang tuanya untuk melanjutkan bisnis keluarga. Ya, toko di Tanah Abang ini memang milik kedua orang tuanya.
Saat lulus kuliah, dia pun diminta untuk bantu mengembangkan bisnis keluarga tersebut.
Berdiri sejak 1997, Toko Putri Bungsu selalu tak pernah keluar dari Tanah Abang. Sampai akhirnya mereka memanfaatkan TikTok.
Kini, setiap hari Nadia (yang bertindak sebagai host) harus live di TikTok. Meski awalnya malu dan sempat meratapi nasib karena hanya sedikit yang menonton, Nadia kini mantap untuk mengasah keahliannya cuap-cuap depan kamera.
Toko Putri Bungsu sudah mampu mempekerjakan 11 karyawan dan membuka lapangan kerja baru.
"Live ini benar-benar membantu kami sekali yang awalnya hanya mengandalkan pendapatan dengan cara jualan konvensional, hanya dari orang-orang yang datang ke Tanah Abang. Semenjak TikTok Shop ada, konsumen kami lebih luas lagi. Memang ada beberapa platform lagi yang punya fitur live jualan online, tapi kami sekarang fokus jualan live di TikTok Shop karena pendapatannya memang lebih besar di situ," ujar Nadia.
Oleh karena itu, Nadia dan teman-temannya kebingungan ketika ada wacana untuk memisahkan fitur jualan di TikTok.
Para pedagang sajadah dan perlengkapan haji serta umrah lainnya kebingungan saat pemerintah memutuskan memisahkan TikTop Shop.
- Mark Zuckerberg Mengaku TikTok Sebagai Ancaman Serius Bagi Bisnis Meta
- TikTok For Artists Memudahkan Musisi Mempromosikan Lagu
- Video Reels di Instagram Sudah Bisa Dipercepat, Begini Caranya
- Altair Dialogue Resmi Berdiri, Targetkan Jadi Rumah bagi Ribuan Streamer
- Usung Wastra Nusantara, Althafunissa Kini Rambah Pasar Timur Tengah
- Della Surya