Para Pelajar Jaga Privasinya di Medsos, Jangan Asal Bagikan Data Pribadi
Eko Prasetya juga mengingatkan ancaman kejahatan digital tidak hanya terjadi dari password yang dibobol.
Namun, bisa terjadi karena kecerobohan diri sendiri karena kurang bijak dalam menjaga informasi pribadi.
“Contohnya, ketika belanja online, coba sisihkan waktu satu menit untuk menghapus data-data penting yang tertera di bungkus paket, karena kejahatan digital bisa datang dari mana aja dan kapan aja,” terangnya.
Eko menyebutkan, generasi muda harus membangun kesadaran tinggi dalam memanfaatkan teknologi secara maksimal.
Hal itu agar bisa menikmati manfaat dari teknologi digital tanpa harus khawatir akan ancaman-ancaman keamanan yang mengintai.
Sementara itu, Guru SMAN 1 Kota Baubau, Musbartig mengatakan, pemahaman etika digital yang baik dapat menyelamatkan diri dari jenis ancaman yang ada di ruang digital.
Menurutnya, perlu menjaga etika digital yang baik misalnya, berhati-hati jika ingin membagikan suatu informasi khususnya yang bersifat privasi.
“Dahulu ada istilah mulutmu harimaumu, sekarang berubah jarimu harimaumu. Karena jika tidak hati-hati dalam mengetik sesuatu di internet, kita harus terima segala konsekuensinya,” katanya.
Para pelajar diminta menjaga privasinya di medsos, jangan asal membagikan data pribadi
- Pemkot Palembang Buka 10 Ribu Tabungan Gratis untuk Pelajar
- Wondr by BNI Bidik Generasi Muda, DPK BNI Diprediksi Tembus Lebih dari Rp900 Triliun
- Program Digital Access Inggris Menjembatani Kesenjangan di Indonesia Timur
- Dukung Indonesia Fintech Summit 2024, Perusahaan Digital Rasakan Literasi Masyarakat Makin Tinggi
- Pesan Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono ke Generasi Muda, Ada 3 Poin Penting
- PNM Dukung Generasi Muda Mengasah Kreativitas dan Bakat