Para Pemain Sepak Bola Terancam PHK Massal
jpnn.com, JAKARTA - Para pemain sepak bola profesional terancam gelombang PHK (pemutusan hubungan kerja) massal lantaran banyak kompetisi sepak bola ditangguhkan gara-gara wabah virus corona, COVID-19.
Selama sepekan terakhir banyak kompetisi sepak bola profesional tak berlangsung dan kondisi itu bisa saja berlanjut hingga bulanan, menyusul keputusan terkini dari UEFA dan CONMEBOL yang mengundur Euro dan Copa America ke tahun depan.
"Sudah sewajarnya kesehatan menjadi perhatian utama, tetapi pikiran para pemain sekarang mulai teralihkan ke kelangsungan hajat hidup mereka," kata Sekretaris Jenderal Serikat Pesepak bola Profesional (FIFPRO) Jonas Baer-Hoffmann dilansir Reuters, Rabu (18/3) WIB.
Baer-Hoffmann mendesak agar pengampu keputusan sepak bola segera turut memikirkan tentang konsekuensi hajat hidup para pemain profesional menyusul penangguhan berbagai kompetisi.
"Bagi mayoritas pesepak bola profesional, hilangnya pendapatan dua atau tiga bulan ke depan, sama mengancamnya dengan pekerja pada umumnya," kata Baer-Hoffmann.
"Konsekuensinya bisa berubah cepat menjadi sangat buruk bagi industri sepak bola, maka sangat penting untuk segera merancang langkah bersama," ujarnya menambahkan.
Krisis ekonomi 2008 sempat mengancam tapi kelangsungan profesional kala itu tetap berlanjut. Tetapi kali ini kondisinya sama sekali berbeda dan tampak tidak menggembirakan.
"Untuk pertama kalinya setelah beberapa dasawarsa, kita menghadapi krisis ekonomi nyata dalam sepak bola," kata Baer-Hoffmann.
Banyaknya kompetisi sepak bola yang ditunda gara-gara virus corona COVID-19, para pemain terancam PHK massal.
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kabar Buruk, BP Bakal Merumahkan Ribuan Karyawan di Seluruh Dunia
- Siapkan 3 Opsi, Pemkot Bengkulu tak Akan PHK Honorer yang Gagal di Seleksi CPNS & PPPK
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Jumlah PHK Meningkat, PKS Minta Pemerintah Buat Kebijakan yang Berpihak ke Pekerja
- PHK Massal, Rupiah Anjlok, hingga Teror PPN 12 Persen Menghantui Perekonomian