Para Penantang Ahok Dinilai Miskin Visi dan Data

“Kritik mengenai program tentu sehat, tapi harusnya menggunakan data yang baku sehingga akurasi bisa dipertanggungjawabkan,” kata Syamsuddin.
Hal ini merujuk pada beberapa kali tudingan yang dilancarkan oleh kubu Anies–Sandi yang sering kali mengkritik program dari petahana. Seperti yang paling terkini adalah saat Anies menyayangkan tidak berjalannya program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang menurut Anies jumlahnya lebih besar dari Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Padahal, nominal KIP hanya 750 ribu setahun, sedangkan KJP memberikan siswa 150 ribu setiap bulannya dengan sistem non tunai.
Kesalahan data serupa juga pernah dilontarkan saat Sandiaga Uno mengkritisi harga daging di Jakarta yang lebih mahal dibanding di Singapura. Padahal yang diperbandingkan adalah harga daging dengan jenis dan kualitas yang berbeda.
“Saya pikir biar publik menilai kritik dengan data tidak akurat itu tentu tak mampu merubah persepsi publik. Kalau memanipulasi data, tentu itu namanya membodohi publik,” kata Syamsuddin. (dil/jpnn)
JAKARTA - Para penantang Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama di Pilkada 2017 dinilai masih miskin dalam hal visi pembangunan. Hal itu terlihat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hasil PSU Pilkada Siak Digugat, Bahlil: Golkar Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal
- Ketum Golkar soal Pilkada Siak 2024: Perempuan Muda Menang 2 Kali, Luar Biasa, Wajib Dikawal
- SCL Taktika Paparkan Hasil Quick Count Aulia-Rendi
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Bawaslu Sebut PSU Pilkada Serang Berjalan Lancar Meski Ada OTT Pelaku Politik Uang
- Bawaslu RI Turun Langsung Awasi PSU Pilkada Serang, Ada Temuan Pelanggaran