Para Perempuan Penerima Takhta Industri Kecantikan Nasional (1)
Lulus MBA Amerika Hanya Jadi Karyawan Magang
Selasa, 03 Februari 2009 – 06:39 WIB
Mustika Ratu Putri K. Wardani (kanan) bersama sang ibu, Mooryati Soedibyo, memperkenalkan produk baru kepada distributor asal Brunei Darussalam, Sharon Cerbrandt, di Gren Melia, Jakarta, beberapa waktu lalu. Foto: Muhamad Ali/JAWA POS
Dia mengaku tidak ada persiapan khusus untuk menjadi pengganti Mooryati. Bahkan, kepada semua anaknya, Bu Moor memberi kesempatan yang sama. Tidak ada pilih kasih. ''Semua berjalan alami. Itu semua terserah minat kami masing-masing. Semua putra-putri Bu Moor pernah, walaupun sebentar, mengecap pengalaman kerja di Mustika Ratu,'' ujar anak kedua di antara empat bersaudara tersebut.
Tiga saudara Putri yang lain juga pernah mencoba bekerja di Mustika Ratu. Tapi, mereka ''menyerah'' setelah tiga-empat tahun bergabung. Dewi Nurhandayani, anak ketiga, akhirnya memilih menjadi ibu rumah tangga. Haryo Tejo Baskoro, anak keempat, memilih menjadi anggota komisaris perusahaan.
Begitu pula anak pertama, Ir Djoko Ramiadji MSc, hanya bertahan setahun bergabung ke Mustika Ratu. Sebagai insinyur, Djoko merasa bekerja di perusahaan kosmetik milik ibunya kurang pas.
Dia akhirnya memilih mundur dan membuka usaha sendiri sesuai minat serta latar belakang pendidikannya. ''Itu semua memang harus panggilan jiwa. Tidak ada yang dipaksakan. Kalau kita cinta pekerjaan ini, bekerja juga akan lebih enjoy,'' terangnya.
Ketika satu per satu anaknya ''berguguran'' saat dikader menjadi penerus, Mooryati Soedibyo sempat berpikir regenerasi di Mustika Ratu tidak harus
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu