Para Perempuan Penerima Takhta Industri Kecantikan Nasional (2-Habis)
Yang Muda Datang, Bukan Lagi Melulu Wanita Bersanggul
Rabu, 04 Februari 2009 – 06:22 WIB
Saat kali pertama bekerja di salon dua tahun lalu, Wulan menilai salon Martha Tilaar masih sangat identik dengan sanggul. Saat itu yang datang hanya orang-orang tua yang ingin mengubah penampilan menjadi lebih elegan, meski tetap bercita rasa tradisional. Di mata dia, kesan seperti itu tidak boleh dibiarkan. "Salon Martha Tilaar harus bisa menjadi milik semua zaman. Bukan saja orang tua, tapi juga orang muda," katanya.
Di bawah kepemimpinannya, Wulan ingin menarik lebih banyak pelanggan baru yang lebih muda. "Pelanggan loyal tetap harus kita maintenance (pelihara). Tapi, yang baru juga harus datang," ujar ibu dua anak itu. (el)
Wulan Tilaar punya beban tak ringan untuk menjadi generasi kedua yang akan memimpin Martha Tilaar Group. Terutama meneruskan prestasi sang ibu yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara