Para Petani Cabai Gigit Jari Krisis Air
jpnn.com, SUMENEP - Tanaman cabai milik petani di Kabupaten Sumenep, Jatim mulai mengering. Bahkan, sebagian tanaman ada yang mati.
Padahal harga cabai di tingkat petani saat ini mulai merangkak naik. Seharga Rp 10 ribu per kilogram dari harga sebelumnya hanya Rp 5 ribu per kilogram.
Namun kenaikan itu tidak bisa dinikmati oleh petani cabai, lantaran tanaman mereka mulai mengering dan mati.
BACA JUGA : Kekeringan Melanda Jatim Setiap Tahun, Solusinya Belum Ada
Hal ini dialami petani cabai di Desa Bumbungan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep.
"Sejumlah tanaman cabai mulai mengering, bahkan sebagian ada yang mati, karena sudah tidak ada air," ujar Sofwan, petani cabai.
Sebelumnya pada musim penghujan, para petani mengandalkan air hujan untuk mengairi tanaman cabai mereka.
BACA JUGA : PPDB Jalur Zonasi, Ada Tim Survei Datang ke Rumah Calon Siswa
Kenaikan harga tidak bisa dinikmati oleh petani cabai lantaran tanaman mereka mulai mengering dan mati.
- PNM Peduli Kirim Bantuan Air Minum untuk Atasi Kekeringan di Gili Ketapang
- Sejumlah Desa di Banyumas Masih Terdampak Kekeringan
- Jika Terpilih, Simon Kamlasi Jamin NTT Bebas Kekeringan
- BNPB Inisiasi Operasi Modifikasi Cuaca di NTB Antisipasi Kekeringan & Karhutla
- 52 Desa/Kelurahan di Trenggalek Terdampak Kekeringan
- Ratu Zakiyah-Najib Salurkan Air Bersih Untuk Warga Kekeringan di Kabupaten Serang