Para PSK Kaget yang Datang Bukan Pelanggan, tetapi
jpnn.com, TABANAN - Satpol PP Tabanan, Bali, bersama dengan aparat kepolisian menjaring tujuh orang PSK dalam operasi yustisi protokol kesehatan.
Para PSK tersebut terjaring pada Rabu malam (24/3) ketika hendak pangkal menjajakan tubuhnya di Terminal Pesiapan, Tabanan.
Meski beberapa kali terazia, ketujuh orang PSK tersebut tidak dipulangkan ke daerah asalnya.
Mereka diserahkan ke Dinas Sosial Tabanan agar dapat diberikan pembinaan dan pelatihan sesuai dengan kompetensi dan keterampilan yang dimiliki.
Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan usai memberikan arahan kepada para pekerja tuna sosial mengaku memang sejumlah PSK sudah beberapa kali terjaring razia oleh petugas.
Namun pihaknya tidak melakukan pemulangan, lebih menekankan kepada pembinaan.
“Kalau kami pulangkan malah mereka bisa balik lagi. Ini kerap dilakukan para PSK. Lebih baik kami bina. Menggali potensi keterampilan dan kompetensi mereka. Jika mereka bisa menjahit, tata busana dan keterampilan. Lebih baik kami arahkan untuk bekerja,” kata Nyoman Gede Gunawan.
Nyoman berharap apa yang menjadi pendekatan yang dilakukan Dinas Sosial Tabanan kepada para PSK tersebut mampu merubah perilaku mereka.
Para PSK biasanya menjajakan tubuhnya di Terminal Pesiapan pada malam hari untuk menunggu pria hidung belang.
- Berkedok LC, 12 Wanita Vietnam Jadi PSK, Tarif Sekali Kencan Rp 5,6 Juta
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi
- Berusia 21 Tahun, PSK Setiap Hari Melayani 3 Laki-Laki di Bogor
- Dugaan Jual Beli Bayi oleh Pemilik Yayasan Anak di Bali Diusut Polisi, Modusnya
- Berstatus PPPK, Guru di Tabanan Bali Jadikan Siswi SMP Objek Seksual