Para Santri Dilarang Pegang Handphone
jpnn.com, BANYUWANGI - Di sela-sela kunjungannya ke Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Kampus 5 Darul Muttaqien, Blimbingsari, Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Machfud Arifin mengamati langsung banyak aktivitas di pondok yang berpusat di Kabupaten Ponorogo tersebut.
Kedatangan orang nomor satu di Polda Jatim itu ke PMDG kemarin (11/3) semata bertujuan menjalin silaturahmi.
Selain itu, Machfud dan rombongan ingin mengetahui serta melihat langsung kehidupan para santri.
"Tidak ada agenda khusus. Kami hanya silaturahmi. Santri-santrinya sangat modern. Subuh sudah bangun untuk beraktivitas hingga malam. Selama seharian mereka (para santri, Red) melakukan banyak kegiatan dan hal-hal positif," ungkap polisi dengan dua bintang di pundak tersebut.
Kegiatan belajar di PMDG merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa dengan dibekali akhlak yang baik dan pemikiran yang baik pula.
Apalagi, PMDG memiliki moto yang sangat bagus, yakni Berbudi Tinggi, Berbadan Sehat, Berpengetahuan Luas, Berpikiran Bebas.
"Saya melihat sangat bagus. Meski modern, para santrinya tidak boleh pegang handphone (HP). Tentu dunia-dunia hoaks para santri juga tidak tahu. Mereka kerjanya hanya belajar dan belajar di sini," kata Machfud.
Saat ditanya mengenai kerawanan konflik saat pilkada, Machfud menegaskan bahwa sampai saat ini wilayah Jatim masih sejuk, tidak ada konflik, selalu kondusif.
Para santri di ponpes modern tidak diperkenankan memegang HP maupun smartphone untuk akses informasi.
- Penguatan Pendidikan Santri, Langkah Menuju Indonesia Emas 2045
- Pemilik Ponpes di Jaktim Diduga Sodomi Santri, Sahroni Geram
- Ada Faktor Cuan, yang Bikin Alot Negosiasi Pemerintah dengan Apple
- Santri Berpotensi Besar di Industri Haji dan Umrah Digital
- NU Care-LAZISNU dan Prudential Syariah Gelar Literasi Keuangan untuk 500 Santri di Bogor dan Bekasi
- Beraksi di Banyuasin, 2 Pencuri Handphone Ditangkap di Palembang