Para Santri LDII Diminta Bijak Memanfaatkan Media Sosial

jpnn.com, JAKARTA - Media sosial sebagai ruang publik menjadi alat penyebaran radikalisme, liberalisme, hedonisme, hingga berbagai prilaku menyimpang.
Oleh karena itu, Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) KH. Chriswanto Santoso mendorng literasi media sosial di kalangan santri.
Hal tersebut dilakukan guna menjadikan media sosial sebagai area dakwah yang halal.
"Mereka memiliki modal ilmu, dengan beraktivitas di media sosial, mereka bisa menebarkan kebaikan secara lebih luas. Terutama generasi muda yang haus informasi,” papar Chriswanto Santoso dalam keterangannya, Rabu (7/9).
Menurut dia, literasi media sosial menjadi penting, karena kompleksnya permasalahan yang dihadapi masyarakat tersebut. Salah satu contohnya perudungan atau bully, kerap menyasar seseorang di media sosial.
"Belum lagi propaganda gaya hidup menyimpang seperti LGBT hingga persoalan agama yang menjadikan seseorang jadi sosok yang radikal," ujarnya.
Gaya hidup bebas, kata dia, juga menemukan ruang penyebaran di media sosial. Prostitusi saat ini justru marak di Twitter.
Chriswanto meminta para santri peka dan melanjutkan dakwah di media sosial. Perkembangan teknologi digital harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memasifkan pemberitaan atau informasi positif.
KH. Chriswanto Santoso mengingatkan para santri agar bijak dalam memanfaatkan media sosial.
- Lestari Moerdijat: Tagar #KaburAjaDulu Otokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik
- Heboh Mak-Mak Bawa Celurit Kejar Petugas SPBU di Cinunuk Bandung
- Soal Rumor Putus dengan Pacarnya, Nikita Mirzani: Enggak Usah Urus Percintaan Gue
- Strategi Baru Komnas HAM Membangun Interaksi Publik Melalui Media Sosial
- Ratu Sofya Tanggapi soal Rumor Pernikahan dengan Cornelio Sunny
- Pemerintah Kebut Perancangan Aturan Pembatasan Media Sosial Berdasarkan Usia