Para Siswa SMKN 29 Penerbangan Jakarta yang Pintar Merakit Pesawat

Agar Efisien, Ganti Bahan Bakar Avtur ke Pertamax Plus

Para Siswa SMKN 29 Penerbangan Jakarta yang Pintar Merakit Pesawat
SMK BISA : M. Daniel Saputra (kiri) dan Achmad Rizco Hardiputranto di depan pesawat hasil rakitan Pesawat JABIRU J430 SMKN 29 Jakarta. Foto : Hilmi Setiawan/Jawa Pos (21/11/2011)
   

Gatot menyadari, mungkin ada masyarakat yang memandang dengan sebelah mata karena pihaknya hanya merakit pesawat. Tetapi, dia menegaskan bahwa merakit pesawat sangat berbeda dengan merakit mobil. "Jika mobil mogok, tidak akan jatuh. Tapi, ini pesawat. Anda bisa bayangkan jika mogok," tutur Gatot.

   

Untung, dengan menggunakan bahan fiber yang ringan, tetapi elastis dan kuat, pesawat masih bisa melayang beberapa saat meskipun mesin mati. Dengan demikian, tinggal menguji kelihaian pilot untuk menentukan titik mendarat darurat.

   

Karena pesawat masih dirakit, Gatot mengakui bahwa pihaknya belum menguji apakah baling-baling di bagian moncong pesawat bisa berputar atau tidak. Untuk itu, risiko mesin mogok masih ada. "Tapi, saya yakin bisa berputar dan bisa terbang," ungkap dia.

   

Gatot berharap, upaya SMKN 29 Penerbangan Jakarta itu bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah penerbangan lain untuk memadukan teori dan praktik. Posisi SMK dengan slogan "SMK Bisa" dapat unggul jika mampu memadukan keunggulan penyerapan materi dan penerapan saat praktik.

Mereka ini adalah siswa-siswi SMK Negeri 29 Penerbangan Jakarta. Para ABG itu punya obsesi: Akhir tahun ini, pesawat hasil rakitan mereka yang diberi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News