Parade Nusantara Mengaku Dukung SBY Sejak Pilpres 2004
Rabu, 14 Desember 2011 – 05:39 WIB
Menurut Sudir, sebelum menggelar kongres, Parade Nusantara hanya meminta kompensasi disahkannya RUU Pembangunan Desa (saat ini didorong kembali dengan nama RUU Desa, Red). "Kami nggak minta jabatan atau uang, cuma minta RUU Pembangunan Desa itu diketok. Di hadapan sejumlah menteri kabinetnya, beliau setuju," tutur Sudir.
Tapi, faktanya, RUU Pembangunan Desa yang dibahas di DPR periode 2004 -2009 berujung dengan deadlock, karena belum tercapai kesepahaman dengan pemerintah.
"Alasannya karena Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid pertama sudah mau berakhir masa jabatannya. Begitu juga dengan DPR. Tapi, deadlock itu sebelum berakhir masa jabatan. Jadi, bohong," katanya, dengan nada yang meninggi.
Sudir menjelaskan Parade Nusantara berdiri pada tahun 2001. Selain Sudir sendiri, mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli ikut menjadi pendiri. Saat pilpres 2004, Parade Nusantara ikut mendukung SBY. "Rapatnya di ruang Arjuna, Kantor Polkam. Hadir Mayjen (purn) Setya Purwaka, Letjen (Purn) M Yasin, Sudi Silalahi. Sejak 2003 sudah selesai (mendukung SBY)," ungkap mantan kepala Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, itu.
JAKARTA - Jengkel draf RUU Desa tak kunjung dituntaskan pemerintah, Ketua Umum Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara Sudir Santoso mulai "berkicau".
BERITA TERKAIT
- 5 Oknum TNI Meneror Warga di Makassar, Langsung Diproses Denpom
- Cegah Korsleting, PLN Ingatkan Pentingnya Standarisasi Perangkat Listrik
- Pelapor Kasus Dugaan Korupsi Tender Geomembrane Rp209 Miliar Diperiksa KPK
- Kisruh KADIN Dianggap Hanya Berdampak Buruk terhadap Iklim Dunia Usaha
- MAKI: Bos Mineral Trobos Bisa Dijerat Perintangan Penyidikan TPPU Eks Gubernur Malut
- Ada Sosok Perempuan Mualaf di Balik Penutupan MTQN ke-30 yang Sukses Pecahkan Rekor MURI