Parah! 50 Pabrik Produksi Makanan dan Bumbu Palsu
jpnn.com - jpnn.com - Fakta mengejutkan diungkap Badan Keamanan Pangan dan Obat-obatan Tiongkok (CFDA) setelah menerjunkan tim ke Desa Duliu, dekat Tianjin.
Mereka ditugaskan menyelidiki laporan yang baru diunggah Beijing News. Media itu melaporkan bahwa ada sekitar 50 pabrik rumahan di desa tersebut yang memproduksi makanan dan bumbu-bumbu palsu.
Produk-produk itu dikemas dengan label dari merek-merek kenamaan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Misalnya saja, Maggi, Knorr, Nestle, Totole, Donggu, dan Wang Shouyi. Produk palsu tersebut dijual di seantero Tiongkok. Di antaranya, saus, kecap, cuka, merica bubuk, dan bubuk kaldu.
’’Bukankah seharusnya CFDA menjadi pihak yang dihukum? Seluruh desa memalsukan produk (pangan, Red) selama bertahun-tahun. Masihkah kita memercayai departemen ini?’’ tanya salah seorang pengguna Weibo di akun milik CFDA. Penduduk patut berang. Sebab, mayoritas produk itu dipakai sehari-hari oleh warga Tiongkok untuk memasak.
Terungkapnya kasus itu bermula dari kunjungan wartawan Beijing News dan kepolisian setempat ke desa kecil tersebut.
Mereka mendapatkan informasi bahwa hampir seluruh desa menjadi lokasi produksi makanan dan bumbu palsu. Kabar itu ternyata bukan isapan jempol.
Mereka juga bukan pabrik baru, tetapi sudah beroperasi selama setidaknya 10 tahun tanpa adanya pemeriksaan sama sekali.
Fakta mengejutkan diungkap Badan Keamanan Pangan dan Obat-obatan Tiongkok (CFDA) setelah menerjunkan tim ke Desa Duliu, dekat Tianjin.
- Halaman Belakang
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Titik Pulang
- Bertemu Zhao Leji, Prabowo Tegaskan Komitmen Pererat Hubungan Indonesia-Tiongkok