Parah Cewek Ini! Bikin 'Video Panas' di Perpustakaan

jpnn.com - ULAH Kendra Jane Sunderland, 19, bisa dibilang keterlaluan. Perempuan mantan mahasiswa Oregon State University, AS itu membikin video enak-enak seorang diri di perpustakaan kampus.
Video berdurasi 20 menit tersebut diperkirakan dibikin Oktober tahun lalu dan diunggah di internet.
Perpustakaan itu sebenarnya tidak sepi-sepi amat. Kadang-kadang ada mahasiswa yang berlalu-lalang di belakang Sunderland.
Pihak universitas mengatakan, Sunderland bukan lagi mahasiswanya. Namun, Sunderland memang pernah mendaftar tahun lalu.
”Universitas tidak membenarkan tindakan tersebut. Perilaku itu tidak menggambarkan nilai-nilai universitas,” kata Oregon State Vice President of University Relations Steve Clark kepada CNN.
Sunderland ditangkap polisi. Dia terancam pasal mempertontonkan perbuatan tidak senonoh di depan publik. Di Oregon, dia bisa dipenjara maksimal setahun dan didenda sekitar Rp 78 juta.
Penyidikannya saat ini tengah berlangsung. Sambil menanti perkembangan kasus itu, lebih baik baca dulu berita-berita lainnya.
Singkirkan gadget Anda. Jangan terburu-buru mengetik nama Kendra Jane Sunderland di Google... (United Press International/c11/sof)
ULAH Kendra Jane Sunderland, 19, bisa dibilang keterlaluan. Perempuan mantan mahasiswa Oregon State University, AS itu membikin video enak-enak.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kampus Jadi Penerima Manfaat Tambang Setelah RUU Minerba Sah, Komisi X Buat 4 Catatan
- ASPEBINDO Nilai Pembatalan Konsesi Tambang untuk Kampus Sudah Tepat
- Matana University & 12 Universitas Ternama di Indonesia Teken Perjanjian Kerja Sama dengan AIPFMI dan AFISMI
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Sembilan Tewas karena Banjir di Amerika Serikat
- RUU Minerba Dibawa ke Paripurna, Kampus Gagal Dapat Izin Kelola Tambang
- Efisiensi Besar-besaran, Donald Trump Pecat 300 Pegawai Badan Nuklir