Parah! Petugas Kemenag Ditolak Ratusan Pengikut Dimas Kanjeng
jpnn.com - JAKARTA—Upaya pemerintah untuk memulangkan pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi ke kamung mereka masing-masing menemui jalan buntu.
Ini terlihat ketika petugas dari Tim Litbag Kementerian Agama RI mendapat penolakan mentah-mentah saat mengajak ratusan pengikut Dimas Kanjeng.
Saat itu rombongan Bagian Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama mendatangi Padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.
Kedatangan tim itu untuk mengevaluasi dan melihat langsung, kondisi ratusan pengikut Dimas Kanjeng yang tinggal di tenda-tenda di area padepokan.
Anehnya, para pengikut Taat Pribadi ini, malah menginterogasi petugas dari Tim Litbag Kemenag.
Mereka mengaku lebih tenang menekuni ibadah di Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng.
"Mereka biilang jangan ikut campur terkait tinggal di pedepokan karena merupakan hak asasi setiap manusia," ujar Rosidi, petugas Peneliti Dan Pengembangan Kemenag .
Tak hanya itu, himbauan petugas Kemenag agar segera pulang, tidak digubris pengikut setia Taat Pribadi. Mereka beralasan bisa pulang sendiri, dan datang kembali ke padepokan kapan pun tanpa dipaksa pihak manapun.
"Kami sudah memberi arahan untuk pulang namun ditolak," imbuh Rosidi.
Hingga saat ini, pengikut Dimas Kanjeng berjumlah 242 yang masih bertahan di tenda - tenda padepokan. Banyak santri silih berganti datang dan pulang bergiliran, dengan alasan menjaga padepokan. (pul/flo/jpnn)
JAKARTA—Upaya pemerintah untuk memulangkan pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi ke kamung mereka masing-masing menemui jalan buntu. Ini terlihat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani