Paramiliter Bakamla Latihan Berganda, Hati-hati dengan Binatang Buas
Sertu Marinir Arik mengingatkan kembali batas tempat, sebelah kanan laut, sebelah kiri tanaman bakau dan sebelah depan laut. "Apabila melewati batas tersebut maka regu dinyatakan nyasar,” ujar Arik.
Selanjutnya, pada pagi hari ditengah hutan paramiliter kehabisan bahan makanan natura. Sehingga materi pembelajaran tentang jungle survival yang sebelumnya sudah diberikan kepada mereka oleh pelatih Sertu Marinir Budi Setiawan dipraktikkan.
Paramiliter melaksanakan teknik memasak dengan kelapa dan bambu. Masing-masing regu berbagai tugas pada anggotanya, ada yang mencari kelapa, bambu, ranting/daun kering dan batu.
Mereka mempraktikkan teknik menyalakan api dengan bambu, kemudian cara mengupas serat kelapa menggunakan batang kayu yang sudah dilancipkan. Kemudian mulai memasak nasi di dalam kelapa yang sudah dikupas seratnya.
Selain itu juga mereka mempraktikkan memasak dengan bambu. Dengan lihainya mereka mampu mempraktekkan teknik memasak tersebut karena kalau tidak demikian bahaya kelaparan akan dialami mereka di tengah hutan.
Untuk menghindari hadirnya binatang buas mereka juga memasang jebakan di sekeliling tempat mereka beristirahat menggunakan tali akar hutan yang diikat ke pohon.
"Latihan berganda ini tujuannya supaya paramiliter Bakamla mampu bertahan hidup di hutan, terhindar dari bahaya kelaparan dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar mereka serta menjauhkan diri dari gangguan binatang buas,” ungkap Sertu Marinir Budi.(fri/jpnn)
Komandan Regu mengingatkan paramiliter Bakamla agar meperhatikan keselamatan diri maupun anggota setiap regu. Atur jarak dalam langkah setiap anggota, hati-hati dengan binatang buas terutama ular karena ini malam hari.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Penyelundupan Ratusan Ribu Benih Bening Lobster di Kepri Digagalkan, Bea Cukai Ungkap Ini
- Bakamla Kembali Usir Kapal China yang Masuk Laut Natuna Utara
- Kebakaran Terjadi di Gedung Bakamla RI, Ini Dugaan Penyebabnya
- Bakamla Menghalau 5 Kapal Ikan Berbendera China Melabuhkan Jangkar di Tanjung Berakit
- Negara-Negara ASEAN Diimbau Bersatu untuk Hadapi Aksi Agresif China
- Bakamla RI Membangun Sistem Peringatan Dini di Natuna