Paramitha Rusady, Seperti Tahanan Kota
Sabtu, 24 Desember 2011 – 12:09 WIB
JAKARTA - Paramitha Rusady sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia hiburan. Ritme bekerja dalam hiruk-pikuk industri hiburan tentu sudah dikuasai. Apalagi jam terbangnya sangat tinggi. Tetapi ternyata, artis sekalibernya masih merasakan ketatnya bekerja di industri itu. Dia sudah merasakan saat harus kerja, kerja, dan kerja. Mitha menekuni profesi itu sejak 1974. "Kalau mau menuruti cari uang, nggak akan ada habisnya. What are you looking for?" tanyanya. Namun, sekarang ada yang berubah setelah dia memiliki Adrian Tegar Maharadja Bago yang berusia 4 tahun. Saat dia merasakan lelah, ada suntikan energi ketika melihat sang anak.
"Waktu (yang digunakan) untuk kerja di dunia hiburan itu luar biasa. Ketika kita terikat dengan satu kontrak, hilang sudah kebebasan. Kita jadi tahanan kota, nggak bisa ke mana-mana. Pokoknya, jangan sampai kita mengganggu jadwal syuting. Maka, ketika dapat libur, rasanya ingin terbang," curhat Mitha saat ditemui di PPHUI Kamis malam (22/12).
Baca Juga:
Sama halnya ketika harus memilih menerima pekerjaan dengan bayaran berkali lipat atau bersama keluarga. Misalnya, tawaran pekerjaan untuk tahun baru yang ternyata dia tolak. "Banyak tawaran nyanyi pas tahun baru. Kalau dapat uang banyak, tapi kita terdampar di pulau mana dengan orang yang tidak kita kenal, apa enaknya? Saya lebih memilih untuk bersama keluarga," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Paramitha Rusady sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia hiburan. Ritme bekerja dalam hiruk-pikuk industri hiburan tentu sudah dikuasai.
BERITA TERKAIT
- Darius Sinathrya Menjaga Bentuk Badan demi Main Api
- 25 Brand Fesyen Lokal Bakal Ramaikan Trademark Market di MRT Bundaran HI Jakarta
- Kaget Digugat Cerai Tengku Dewi, Andrew Andika Akui Masih Sayang Sang Istri
- 23 Ribu Karya Ramaikan Ajang International Photo & Video Animal Contest 2024
- Rilis Video November, Sigit Wardana Hadirkan Kehidupan Pernikahan
- Diperiksa Polda Jawa Timur, Nikita Mirzani: Aku Dipanggil Sebagai Saksi