Paranoid, Kim Jong-un Angkat Adik jadi Anggota Politbiro
jpnn.com, PYONGYANG - Di tengah hubungan yang memanas dengan dunia internasional gara-gara program senjata nuklir serta uji coba misil balistik, Kim Jong-un mengumumkan perubahan di tubuh Politburo, dewan eksekutif partai yang memutuskan seluruh kebijakan Korea Utara.
Jong-un mengangkat adik perempuannya, Kim Yo-jong, sebagai salah satu anggota dewan yang dipimpinnya tersebut.
”Ini menunjukkan bahwa dia (Yo-jong) memiliki posisi penting. Tidak seperti yang selama ini diduga. Ini juga menunjukkan konsolidasi kekuatan keluarga Kim,” kata Michael Madden, salah seorang pakar Korut di Johns Hopkins University.
Sebagai bungsu di antara tujuh bersaudara, hampir jarang ada berita mengenai Yo-jong. Perempuan 30 tahun itu hanya pernah diketahui belajar di Swiss bersama Jong-un pada 1996–2000.
Pengangkatan Yo-jong diumumkan dalam sidang komite pusat Partai Pekerja pada Sabtu (7/10), tetapi baru dipublikasikan kantor berita Korut KCNA kemarin.
Banyak pengamat yang menilai Yo-jong diangkat sebagai petinggi partai karena bukan ancaman bagi kekuasaan Jong-un. Selama ini, Jong-un dikenal selalu mengeliminasi sosok-sosok yang dianggap bisa menghalangi jalannya meneruskan kepemimpinan di Korut.
Yang terakhir dan memicu perhatian dunia internasional adalah pembunuhan terhadap kakak beda ibu, Kim Jong-nam, di Malaysia Februari lalu.
Saat ini, sidang pembunuhan Jong-nam dengan dua tersangka, Siti Aisyah dari Indonesia dan Doan Thi Huon dari Vietnam, sedang berjalan. Meski ada dua tersangka, Jong-un diyakini berada di balik pembunuhan tersebut.
Demi melanggengkan cengkramannya di Korea Utara, Kim Jong-un merombak susunan anggota Politbiro
- Korut Pamer Rudal Balistik Anyar, Hulu Ledak Superbesar
- Korut Sebut Persekutuan Amerika-Jepang-Korsel Sudah Menyerupai NATO versi Asia
- Amerika Kecam Persahabatan Rusia & Korut yang Makin Erat
- Rusia Gandeng Korea Utara, Korsel Siap Memasok Senjata ke Ukraina
- Seusai Bertemu Putin, Kim Jong Un: Rusia Sahabat & Sekutu Paling Jujur
- Pertama Kali dalam 24 Tahun, Vladimir Putin Kunjungi Korea Utara