Pariwisata Bali Masih Tidak Menentu di Tengah Kemunculan Varian Omicron
Berbisnis dalam situasi tidak normal
Di tengah situasi yang tidak menentu, Husin Daud, seorang wiraswasta, justru memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk membangun bisnis baru di Bali.
Husin memutuskan untuk menjalankan bisnis vila dengan tiga kamar, setelah ia pindah sementara dari Yogyakarta.
Keluarganya juga memiliki dua hostel di Yogyakarta.
"Kita datang dengan semangat untuk melihat peluang. Situasi nantinya akan normal," ujar Husin yang baru berada di Bali selama tiga bulan.
"Namun dengan harga belum normal sekarang ini, situasinya menarik bagi kami."
"Misalnya kalau harga normal sebuah vila Rp1,5 juta sehari, sekarang harga tidak normal yang kita tawarkan adalah Rp900 ribu, margin keuntungan sudah ada, tapi tidak besar," kata Husin yang berasal dari Gorontalo.
Menurutnya pemesanan di vila miliknya selama bulan Desember sudah lumayan bagus, sejauh ini sudah terisi 20 hari.
"Dibandingkan di Yogyakarta, Bali masih jauh dari normal. Di Yogyakarta tingkat hunian dua hostel kami adalah di atas 90 persen," katanya lagi.
Dari beberapa daerah yang sudah dikunjunginya, Elok mengatakan Bali masih jauh dari pemulihan seperti yang direncanakan
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia