Pariwisata Bisa Bangkit Kembali dengan Protokol Kesehatan Ketat
jpnn.com, JAKARTA - Pariwisata adalah salah satu sektor yang paling terdampak oleh pandemi covid-19.
Menurut Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) Semarang Benk Mintosih, butuh penangan khusus pemda untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata di masa pandemi ini.
Dia mengatakan, masing-masing pemda harus menetapkan protokol kesehatan untuk tempat pariwisata dan mempromosikan kepada masyarakat atau calon pengunjung bahwa tempat pariwisata di wilayahnya aman.
“Seluruh pemda harus meyakinkan calon pengunjung bahwa tempat (wisata) ini aman dengan menerapkan aturan protokoler dengan ketat,” kata Benk dalam diskusi bertajuk Outlook Industri Pariwisata dalam UU Cipta Kerja yang digelar GoodMoney.id baru-baru ini.
Dia optimistis, dengan melakukan upaya itu, tempat-tempat pariwisata bisa kembali hidup.
Alasannya, karena masyarakat saat ini di satu sisi ingin sekali pergi berlibur setelah berbulan-bulan terpaksa tidak bisa ke mana-mana karena wabah. Tetapi di sisi lain, mereka takut akan tertular virus corona.
Benk mengatakan, kepercayaan akan rasa aman dari covid-19, saat ini, menjadi faktor yang mutlak dimiliki setiap calon pengunjung tempat pariwisata.
Kepercayaan itu, menurut Benk harus dibangun melalui promosi oleh setiap pemda.
Butuh penangan khusus pemda untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata di masa pandemi ini.
- Expo Ekraf Digelar Untuk Memajukan Pariwisata di Labuan Bajo
- Restitusi Berduit
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- Erick Dinilai Tak Mampu Implementasikan UU Cipta Kerja
- Pentingnya Pengembangan Pariwisata untuk Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Satgas UU Cipta Kerja Gelar FGD Bahas Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan