Pariwisata Diprediksi Tumbuh 7-10 Persen
Selasa, 01 Januari 2013 – 15:32 WIB

Pariwisata Diprediksi Tumbuh 7-10 Persen
SURABAYA - Pertumbuhan industri pariwisata Jatim masih belum menemui kenaikan yang signifikan. Sektor tersebut diprediksi bakal tumbuh 7-10 persen. Target tersebut seurpa dengan pertumbuhan tahun in yakni sekitar 7-13 persen.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim Jarianto mengatakan, pertumbuhan industri pariwisata di Jatim tahun ini cukup menjanjikan. Secara nilai, Kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim hingga triwulan III sudah mencapai Rp 55,75 triliun. Raihan tersebut tumbuh 13,35 persen dibanding kontribusi PDRB tahun lalu yang senilai Rp 49,115 triliun.
Baca Juga:
Soal wisatawan, lanjut dia, objek Jatim memang masih didominasi wisatawan domestik. Hingga Oktober, wisatawan yang masuk ke Jatim sudah mencapai 25,87 juta jiwa. Raihan tersebut tumbuh 12,4 persen dari angka tahun lalu sebanyak 23 juta jiwa. "Objek wisata yang dikunjungi wisatawan domestik kebanyakan ya wisata religi. Misalnya, makam Sunan Bonang di Tuban," jelasnya.
Di sisi lain, wisatawan mancanegara hingga oktober masih di angka 160 ribu jiwa. Hanya naik 7,02 persen dibanding capaian 2011 sebesar 150 ribu jiwa. "Karena memang destinasinya tak banyak. Yang paling terkenal Gunung Bromo. Sedangkan wisatawan memang kebanyakan dari Asia seperti Malaysia, Singapura, Tiongkok, dan Taiwan," ujar dia.
SURABAYA - Pertumbuhan industri pariwisata Jatim masih belum menemui kenaikan yang signifikan. Sektor tersebut diprediksi bakal tumbuh 7-10 persen.
BERITA TERKAIT
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku