Park Geun-hye Presiden Perempuan Pertama Korsel
Kamis, 20 Desember 2012 – 05:05 WIB
Meski bersaing ketat memperebutkan kursi yang akan ditinggalkan Lee pada Februari mendatang, Park dan Moon sebenarnya memiliki misi politik yang tidak jauh berbeda. Dua tokoh yang terpaut usia satu tahun itu sama-sama mengedepankan demokratisasi ekonomi. Mereka berjanji akan menghapuskan jurang si kaya dan si miskin di Korsel.
Park dan Moon pun berjanji untuk memperluas lapangan pekerjaan. Mereka juga akan berusaha keras meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tapi, Moon jauh lebih agresif dalam mewujudkan ambisinya untuk menjadi pemimpin.
Dalam berbagai kesempatan, dia menyatakan keinginannya untuk mengakhiri dominasi konglomerasi (chaebol) dalam ekonomi dan pemerintahan di Korsel. "Ini satu-satunya cara untuk mengubah dunia," terang Moon soal chaebol sesaat setelah dia mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Kota Busan kemarin pagi.
Dia mengatakan bahwa pilpres kali ini bertalian erat dengan kehidupan masyarakat, demokrasi ekonomi, kesejahteraan, dan perdamaian. Dia dan Park sama-sama berpandangan moderat soal hubungan Korsel dan tetangganya, Korut.
SEOUL - Untuk kali pertama sepanjang sejarahnya, Korea Selatan (Korsel) bakal memiliki seorang presiden perempuan. Hal ini terjadi setelah hasil
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan