Parlemen Australia Sampaikan Permohonan Maaf Resmi kepada Korban Pelecehan Seksual

Parlemen Australia Sampaikan Permohonan Maaf Resmi kepada Korban Pelecehan Seksual
Brittany Higgins mengungkapkan kasus pemerkosaan di gedung parlemen Australia, yang berbuah penyelidikan budaya kerja. (AAP: Dean Lewins)

"Mendeskripsikan pengalaman Anda berarti menghidupkannya kembali."

"Saya katakan kepada semua orang yang ambil bagian, itu membutuhkan tingkat keberanian yang seharusnya tidak perlu Anda tunjukkan, tetapi Anda melakukannya dan kami berterima kasih untuk itu."

Anthony Albanese menegaskan komitmen Partai Buruh untuk mengubah budaya tempat kerja di dalam gedung dan kantor parlemen, mendesak laki-laki untuk mengakui bahwa mereka harus menjadi bagian dari solusi.

"Kita tidak dapat menarik orang-orang terbaik ke tempat ini jika kita tidak berusaha untuk menjadi versi terbaik diri kita sendiri," katanya.

"Kami juga tidak bisa menyerahkan pekerjaan ini hanya untuk perempuan ... mereka milik kita semua."

"Laki-laki harus ambil bagian dan bekerja sama dalam kata dan perbuatan."

"Ini telah dijelaskan kepada kami oleh contoh luar biasa bukan hanya Brittany Higgins, tetapi Grace Tame dan lainnya yang telah menemukan kekuatan untuk mengangkat beban pengalaman mereka sendiri dan mempertahankannya tinggi-tinggi sampai tidak ada yang bisa berpaling."

Baik Ketua Parlemen Andrew Wallace, dan Presiden Senat Slade Brockman, membacakan pernyataan untuk membuka masa sidang hari pertama tahun ini.

Permintaan maaf resmi telah disampaikan kepada orang-orang yang mengalami pelecehan seksual, penyerangan seksual, atau intimidasi saat bekerja untuk pemerintah federal Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News