Parlemen Belanda Gagal ke Ambon
Asuransi Enggan Jamin Maskapai Indonesia
Senin, 13 Oktober 2008 – 14:21 WIB
JAKARTA - Larangan terbang (travel ban) pesawat Indonesia oleh Uni Eropa berdampak pada kunjungan parlemen Belanda di Indonesia. Delegasi beranggota 14 orang itu gagal terbang ke Ambon karena pihak asuransi asal Belanda tak mau mengambil risiko dalam penerbangan pesawat domestik.
''Asuransi Belanda tidak percaya dan tidak mau menanggung kerugian jika terjadi apa-apa. Karena itu, rencana (terbang) ke Ambon batal,'' ujar Ketua Yayasan Komite Utang Kehormatan Belanda Jeffry Pondaag kepada Jawa Pos, Minggu (12/10).
Baca Juga:
Menurut Jeffry, parlemen Belanda sejak awal mengagendakan kunjungan ke Ambon. Itu sudah disosialisasikan sebelum keberangkatan. ''Mereka akan mengumpulkan data terkait kejadian pengibaran bendera Republik Maluku Selatan (RMS) saat acara kunjungan presiden,'' kata pria yang tinggal dan berkantor di Heemskerk, Nederland itu.
Dari agenda kunjungan yang diperoleh Jawa Pos, 14 anggota parlemen Belanda itu kini berada di Jakarta dan Kebun Raya Bogor mulai 13-19 Oktober 2008. Dengan pembatalan kunjungan ke Ambon, praktis pertemuan dengan tokoh-tokoh Maluku dialihkan di Jakarta pada 16 Oktober. Para tokoh tersebut, antara lain, Dr John Ruhulessin, pendeta Petrus Mandagi, dan H Idrus Toekan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku.
JAKARTA - Larangan terbang (travel ban) pesawat Indonesia oleh Uni Eropa berdampak pada kunjungan parlemen Belanda di Indonesia. Delegasi beranggota
BERITA TERKAIT
- 629 Karhutla Terjadi di Indonesia Sepanjang 2024
- BMKG: Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Ringan pada Jumat Pagi
- Hakim PN Medan Tolak Eksepsi Ratu Entok Terdakwa Penista Agama
- BPBD Sumenep Dirikan Posko Siaga Untuk Tekan Risiko Bencana
- Laskar Merah Putih Minta Majelis Hakim PN Tanjung Karang Tegakkan Keadilan
- KPK Diminta Tuntaskan Perkara Korupsi yang Mandek di Periode Sebelumnya