Parlemen Florida tetap Izinkan Senapan Serbu Dijual Bebas
jpnn.com, FLORIDA - Sheryl Acquaroli tak mampu membendung air matanya Selasa (20/2). Tepatnya saat melihat anggota parlemen Florida, Amerika Serikat (AS), melakukan pemungutan suara untuk pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) HB 219 tentang larangan penjualan dan kepemilikan senjata serbu. Sebanyak 71 legislator menolak. Hanya 36 yang setuju.
Hati Acquaroli langsung hancur. Korban selamat penembakan di Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland, Rabu (14/2), itu merasa para legislator tersebut tak punya perasaan.
Padahal, masih segar dalam ingatan Acquaroli dan penduduk Florida lainnya bagaimana Nikolas Cruz membantai siswa dan guru di sekolah tersebut. Senjata yang digunakan Cruz, AR-15, masuk daftar terlarang untuk diperjualbelikan jika RUU HB 219 disetujui.
Para korban selamat menaruh harapan besar agar parlemen menyetujui RUU tersebut supaya kejadian serupa tidak terulang. Tapi, yang terjadi malah sebaliknya.
”Jika terjadi penembakan lainnya di Flordia, maka itu salah mereka,” ujar Acquaroli.
Siswa lainnya yang juga hadir di House of Representatives Florida, Spencer Blum, menyebut hasil pemungutan suara itu bukti nyata bahwa para legislator tidak peduli pada rakyat yang diwakilinya.
Acquaroli, Blum, dan beberapa siswa serta staf sekolah lainnya tiba di Tallahassee sehari lebih cepat daripada rombongan korban selamat lainnya.
Mereka berdatangan ke ibu kota Florida untuk melakukan aksi menuntut para legislator membuat aturan perundang-undangan untuk mengontrol peredaran senjata agar lebih ketat.
Korban selamat penembakan di Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland, Rabu (14/2), itu merasa para legislator tersebut tak punya perasaan.
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza