Parlemen Inggris Dukung Pembentukan Negara Palestina
Mendengar hasil voting majelis rendah Inggris itu, Palestina tersenyum. Kemarin Nabil Abu Rudineh menyambut baik keputusan sebagian anggota parlemen tersebut. ’’Voting Inggris itu merupakan satu langkah maju ke arah yang tepat,’’ ungkapnya. Jubir Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas tersebut optimistis solusi damai dua negara (Israel-Palestina) akan bisa terwujud.
Sebaliknya, Israel mengecam hasil voting Inggris. Kemarin Kementerian Luar Negeri Israel menyebut pemungutan suara parlemen Negeri Ratu Elizabeth II itu sebagai hal yang konyol. Sebab, negara Palestina hanya bisa lahir setelah Palestina bersepakat dengan Israel. ’’Pengakuan prematur masyarakat internasional terhadap negara Palestina hanya akan menimbulkan masalah baru,’’ jelas kementerian.
Sementara itu, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi Gaza setelah menyaksikan langsung medan tempur Hamas dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF). ’’Saya berada di sini dengan penuh rasa prihatin. Kerusakan yang saya saksikan ini jauh lebih parah dari yang saya bayangkan,’’ ucap diplomat asal Korea Selatan (Korsel) tersebut.
Pada 2009 pria 70 tahun itu juga melawat ke Gaza. Ketika itu Gaza juga porak-poranda karena terlibat perang dengan Israel. Tapi, kerusakan yang dia saksikan saat itu tidak separah yang dia lihat kemarin. Ban menyatakan bahwa bantuan material untuk bangunan-bangunan milik swasta yang rusak dalam perang mulai masuk Gaza. Dengan demikian, rekonstruksi bisa segera dilakukan. (AP/AFP/hep/c20/ami)
LONDON – House of Commons alias majelis rendah Inggris mendukung pembentukan negara Palestina. Itu merupakan hasil pemungutan suara pada Senin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer