Parlemen Nilai Boediono Terlalu Pasif
Jumat, 22 Oktober 2010 – 07:38 WIB

Parlemen Nilai Boediono Terlalu Pasif
Menurunnya popularitas pemerintahan tentu harus menjadi catatan khusus bagi pemerintah. Priyo berharap pemerintah bisa melakukan sejumlah terobosan atas berbagai permasalahan multidimensi yang terjadi. "Pemulihan ekonomi, gesekan sosial, dan sebagainya harus diselesaikan. Negara harus hadir dan pemimpin harus hadir di sana," tegas wakil ketua DPR itu.
Baca Juga:
Terkait dengan posisi Boediono yang dianggap sebagai penghias kabinet, Priyo menilai posisi itu merupakan penilaian masyarakat. Setiap pemimpin tentu memiliki style. Namun, pemerintah tidak bisa melepaskan begitu saja penilaian masyarakat yang terbungkus dalam sebuah riset survei. "Saya nggak enak untuk bilang iya (Boediono penghias kabinet), padahal saya tidak mungkin bicara tidak," ungkapnya.
Sebelumnya, dalam penilaian publik terhadap kinerja Wapres, 47,1 persen masyarakat tidak puas atas gaya kepemimpinan Boediono. Masyarakat lebih merindukan gaya kepemimpinan mantan Wapres Jusuf Kalla yang dinilai cepat tanggap dan berani mengambil risiko. (bay/c5)
JAKARTA - Berdasar hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI), salah satu penyebab rapor merah setahun pemerintahan adalah kinerja Wakil Presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensegneg
- Kader Gerindra di Banggai Minta Polisi Menindak Pelaku Persekusi
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Mbak Ita bersama Suami Didakwa Terima Suap Rp 9,29 Miliar dari Proyek & Insentif ASN
- Dittipidsiber Bareskrim Turun Tangan Usut Gangguan Sistem Bank DKI