Parlemen Ogah Mendengar Proposal Brexit Lagi
jpnn.com, LONDON - Perdana Menteri Inggris Theresa May kembali mendapatkan hambatan. Senin (18/3) Ketua Parlemen Inggris John Bercow menolak rencana May mengajukan proposal Brexit untuk kali ketiga.
Landasan keputusan itu adalah regulasi yang dibuat pada 1604. "Jika pemerintah membawakan proposal yang berbeda dari yang diajukan pada sidang 12 Maret, itu sah-sah saja," ungkapnya sebagaimana dilansir Washington Post.
Pengumuman pada awal pekan tersebut mengejutkan kubu May. Sebab, mereka sudah berencana mengadakan voting ketiga pekan ini.
Hasil voting bakal dibawa perdana menteri dalam pertemuan Uni Eropa di Brussels pada Kamis (21/3). "Inggris sedang melalui krisis saat ini," ujar Menteri Brexit Steve Barclay.
Jika proposal disetujui, May tinggal meminta tenggat Brexit ditunda sampai 30 Juni. Namun, upaya mengulur waktu bisa jauh lebih panjang jika proposal tak disetujui.
Menurut Reuters, sumber dalam pemerintah memikirkan penundaan dua tahun jika parlemen memilih memulai negosiasi dari nol. Permintaan itu pun belum tentu disetujui.
Uni Eropa juga masih terbelah apakah ingin menerima permintaan penundaan jangka panjang. Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan akan membantu Inggris agar no deal Brexit (tanpa kesepakatan) tak terjadi.
Namun, Prancis berkata lain. "Buat apa kita menyanggupi perpanjangan? Waktu bukanlah solusi," ujar Menteri Urusan Eropa Prancis Nathalie Loiseau. (bil/c25/fal)
Perdana Menteri Inggris Theresa May kembali mendapatkan hambatan. Senin (18/3) Ketua Parlemen Inggris John Bercow menolak rencana May mengajukan proposal Brexit
Redaktur & Reporter : Adil
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- Inikah Isyarat Liam Gallagher soal Album baru Oasis?
- Dampak Kerusuhan, Inggris Bakal Perketat Sensor Konten Media Sosial
- Warga Inggris Ditangkap Polisi Gegara Meneror Sopir Bus Muslim
- Muak dengan Kerusuhan, Mayoritas Warga Inggris Dukung Pengerahan Tentara
- Blackpool Pinjam Elkan Baggot dari Ipswich Town