Parpol Jangan Bentuk Posko Sendiri-Sendiri Untuk Sulteng

Parpol Jangan Bentuk Posko Sendiri-Sendiri Untuk Sulteng
Petugas medis membantu pasien di luar rumah sakit setelah gempa dan tsunami menghantam Palu. Foto: Muhammad Rifki/AFP

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing mengatakan, penanganan akibat gempa dan tsunami di Palu, Donggala serta daerah lain yang terdampak di Sulawesi Tengah harus menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa.

"Karena itu, partai politik dan tim sukses Pemilu 2019 sejatinya membuat posko bersama, bukan sendiri-sendiri untuk membantu korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan daerah lain yang terdampak," ujar Emrus di Jakarta, Senin (1/10).

Pengajar di Universitas Pelita Harapan ini menilai, langkah membentuk posko berdasarkan partai dan dukungan pada pilpres, hanya akan mencederai perasaan masyarakat.

Karena peristiwa yang terjadi merupakan fenomena alam yang sama sekali tidak terkait dengan politik. Sementata penanganan dampaknya merupakan persoalan kemanusiaan. "Hal ini penting agar tidak ada kekuatan politik memanfaatkan kondisi yang terjadi untuk kepentingan politik sesaat," ucapnya.

Emrus juga menilai, seluruh sumber daya yang dimiliki kader partai dan timses, penting dikerahkan untuk membantu kerja kemanusiaan pada posko bersama yang dibentuk. Seperti kenderaan bermotor, mobil, helikopter dan pesawat pribadi.

"Pelayanan melalui posko bersama ini sebagai perwujudan kebersamaan dan persatuan Indonesia," katanya.

Posko bersama, kata Emrus kemudian, penting dibentuk sebagai bukti awal perwujudan kampanye damai yang sudah dideklarasikan dan ditandangani para paslon pilpres dan masing-masing ketua umum partai. (gir/jpnn)


Membentuk posko berdasarkan partai dan dukungan pada pilpres hanya akan mencederai perasaan masyarakat korban gempa di Sulteng.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News