Parpol Nasionalis Diyakini Masih Ungguli Parpol Islam
Sabtu, 21 Maret 2009 – 08:38 WIB
Sesuai hasil survei terakhir LSI Februari lalu, publik melihat ekonomi dan kesejahteraan rakyat memang menjadi masalah yang paling penting bagi mereka, yaitu 76 persen. Menyusul, persatuan bangsa dan pemerintahan (15 persen), penegakan hukum (8 persen), dan terakhir moral dan agama (0,8 persen).
Pendapat senada disampaikan Indonesianis dari Australian National University (ANU) Greg Fealy. Selain itu, menurut dia, parpol Islam menghadapi sejumlah dilema. Di satu sisi, mereka diharapkan bisa lebih terbuka dengan kelompok lain. Di sisi lain, mereka takut kehilangan pemilih utamanya.
"Ini pilihan sulit yang harus dibuat," ujarnya di tempat yang sama. Tapi, jika masih ingin tampil besar, mereka memang harus menjadi lebih terbuka.
Menanggapi hal itu, Sekjen DPP PPP Irgan Chairul Mahfidz mengaku tak risau dengan prediksi tersebut. "Sejak dulu, kami juga diperkirakan gulung tikar, tapi kenyataannya kami kan masih eksis sampai sekarang," ujarnya.
JAKARTA - Partai politik Islam pada Pemilu 2009 diyakini masih tetap berada di bawah bayang-bayang parpol nasionalis. Mereka diperkirakan akan tetap
BERITA TERKAIT
- Politikus Senior PDIP Ini Nilai Megawati Nakhoda NKRI, Hasto Adalah Jangkarnya
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK
- Dituding Berperan Memenangkan Istri di Pilkada Serang, Mendes PDT Merespons
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia