Parpol Perlu Introspeksi
Jumat, 21 September 2012 – 06:27 WIB

Parpol Perlu Introspeksi
JAKARTA - Dukungan banyak partai terbukti bukan menjadi penentu utama dalam pesta demokrasi pemilihan langsung. Kekalahan duet Foke-Nara -sesuai hasil quick count- yang diusung seluruh anggota parpol koalisi pemerintah plus sejumlah partai lain, telah membuktikannya.
Pengamat politik Ray Rangkuti menyatakan, bahwa hasil Pilgub DKI Jakarta telah menegaskan sinyalemen sejumlah hasil survei bahwa parpol makin tidak diminati publik. "Parpol makin tak berwibawa, makin tak punya kemampuan menjelaskan pemilihnya," ujar Ray Rangkuti, saat dihubungi.
Baca Juga:
Kemerosotan wibawa partai itu setidaknya tampak dari kemampuan memobilisasi pemilih. Publik tidak serta merta mengikuti logika yang ditawarkan partai dalam memilih salah satu pasangan kandidat. "Ketika logika masyarakat berbeda dengan (logika) partai, maka keduanya pun berjalan sendiri-sendiri," kata direktur eksekutif Lingkar Madani Indonesia itu.
Dia menambahkan, bahwa fenomena tersebut sebenarnya sudah terbaca sejak pilgub putaran pertama, beberapa waktu lalu. Saat itu, salah satu pasangan calon independen Faisal Basri-Biem bahkan berhasil mengungguli pasangan kandidat yang diusung partai. Yaitu, pasangan Alex Noerdin-Nono yang diusung Partai Golkar dan PPP. "Nah, hasil putaran kedua ini memperkuat fenomena tersebut," tandasnya.
JAKARTA - Dukungan banyak partai terbukti bukan menjadi penentu utama dalam pesta demokrasi pemilihan langsung. Kekalahan duet Foke-Nara -sesuai
BERITA TERKAIT
- PKS Instruksikan Kader di Pos Menteri & Kepala Daerah Menyukseskan Program Prabowo
- Kasus Rekayasa Penangkapan Cawabup Bengkulu Selatan Diadukan ke Bawaslu RI
- Dirja Pastikan KPU DKI Telah Kembalikan Sisa Hibah Rp 448 Miliar kepada Pemprov
- Rapat Bareng Menhan, Legislator Ungkit Utang Triliunan TNI AL
- Soal Usulan Pemakzulan Gibran, Bung Komar Dorong MPR Bikin Tim Kajian
- Dukung Curhatan Gubernur Anwar Hafid soal DBH Pertambangan, ART: Sulteng Butuh Keadilan