Parpol Sayap Kanan Australia Cari Dana ke AS Untuk Perlunak UU Senjata
Partai sayap kanan Australia, One Nation, diketahui berusaha mencari dana dari lobi senjata berpengaruh di AS, NRA. Sebagai imbalan, One Nation menjanjikan untuk memperlunak UU Senjata di Australia yang selama ini dikenal sangat ketat.
One Nation Minta Dana ke AS:
- Pengurus partai One Nation menemui pengurus lobi senjata AS, NRA
- Mereka berusaha mencari dana agar bisa memenangkan lebih banyak kursi Senat Australia
- Sebagai imbalan mereka janjikan perlunak UU Senjata di Australia
Partai One Nation dipimpin Pauline Hanson, yang kini duduk sebagai senator. Partai ini memiliki kebijakan anti imigran dan anti Islam. Bahkan, Senator Pauline pernah menyatakan warga Australia harus "divaksinasi" dari Islam.
Kepala staf Pauline, James Ashby, dan pemimpin One Nation cabang Queensland, Steve Dickson, terekam melakukan serangkaian rapat dengan NRA di Washington pada September 2018.
Rekaman itu dilakukan secara diam-diam oleh Rodger Muller, warga Australia yang menyamar sebagai pengacara pada organisasi palsu yang disebut Gun Rights Australia.
Muller berhasil mengatur pertemuan antara kedua pihak, serta pertemuan pengurus One Nation dan perwakilan dari Koch Industries, perusahaan donatur kelompok konservatif di AS.
Laporan ini telah disiarkan oleh jaringan TV Al Jazeera pada Senin (25/3/2019) malam dan akan ditayangkan ulang oleh ABC TV pada Selasa dan Kamis pekan ini.
Dalam rapat dengan NRA, Steve Dickson sesumbar partainya memegang kendali keseimbangan suara di Senat, sehingga bisa mengendalikan arah kebijakan pemerintah, termasuk dalam urusan senjata.
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun