Partai Amplop
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - "Masih di Eropa?" tanya saya.
"Tanggal 5 September saya sudah pulang," jawab Suharso Monoarfa, menteri Perencanaan Pembangunan/Ketua Bappenas.
"Kok waktu Mukernas partai tidak hadir?" tanya saya lagi.
"Itu kudeta," jawabnya.
Suharso adalah juga ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Di musyawarah kerja nasional itu ia diberhentikan. Digantikan oleh Mardiono, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), yang juga ketua Majelis Pertimbangan Partai.
"Itu tidak sah. Sejak rapat DPP PPP sudah tidak sah," kata Suharso. "Untuk rapat DPP seharusnya kan saya yang mengundang. Saya tidak tahu itu," tambahnya.
Waktu itu Suharso masih di Eropa. Yang mengundang rapat adalah Asrul Sani, wakil ketua partai yang juga wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.
Rapat DPP itulah yang memutuskan untuk menyelenggarakan Mukernas. Agar ketua umum bisa diberhentikan.
Suharso pun melakukan klarifikasi soal amplop kiai yang ia ucapkan. Yang kemudian diviralkan. Heboh. Yang membuat ia dianggap menghina kiai.
- Celeng Banteng
- Sritex Akhir
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- Mahasiswa Desak KPK Periksa Bupati Daerah Ini
- Buntut Insiden di Arena Mukernas PPP, Mardiono dan Orang Kepercayaannya Disomasi
- KPK Jerat 2 Orang sebagai Tersangka Kasus Korupsi PT PP