Partai Amplop
Oleh: Dahlan Iskan
"Kan sesama menteri. Tinggal telepon...," tukas saya.
"Ya... saya sudah telepon. Saya bilang ke beliau kalau permintaan mereka dipenuhi kita tidak berteman lagi," ujar Suharso.
Maka kedudukan pemerintah kini jadi penentu. Sekaligus kita-kita bisa melihat: pihak mana yang sebenarnya mendapat restu.
Yang satu anggota kabinet presiden. Satunya lagi dewan pertimbangan presiden. Sama-sama bagian dari pemerintah. Sama-sama pengusaha. Sama-sama kaya.
Restu –bukan nama bus antarkota– kelihatannya masih penting di zaman ini. Restu itu pula yang dimainkan agar Mukernas bisa dilaksanakan.
"Saya juga mendengar Mukernas itu dilakukan dengan cara menyebar isu sudah mendapat restu," ujar Suharso. "Kita lihat saja siapa yang benar," katanya.
Masih seru ternyata.
Suharso pun siap berjuang sampai ke arena hukum. "Saya sudah tunjuk Pak Yusril Ihza Mahendra sebagai kuasa hukum," kata Suharso.
Suharso pun melakukan klarifikasi soal amplop kiai yang ia ucapkan. Yang kemudian diviralkan. Heboh. Yang membuat ia dianggap menghina kiai.
- Celeng Banteng
- Sritex Akhir
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- Mahasiswa Desak KPK Periksa Bupati Daerah Ini
- Buntut Insiden di Arena Mukernas PPP, Mardiono dan Orang Kepercayaannya Disomasi
- KPK Jerat 2 Orang sebagai Tersangka Kasus Korupsi PT PP