Partai Bakso

Oleh: Dhimam Abror Duraid

Partai Bakso
Ilustrasi. Tukang Bakso. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ketika rakyat menjerit karena kelangkaan minyak goreng akibat kesalahan kebijakan pemerintah, Mega malah menyalahkan rakyat yang sudah susah.

PDIP kelabakan dan cepat melakukan ritual public relation dengan mengadakan tutorial memasak makanan berbagai resep tanpa menggunakan minyak goreng. 

Chef-chef terkenal diundang dan para elite politik dikumpulkan dan bersama-sama pamer cara masak tanpa menggunakan minyak goreng.

Acara selesai, dan urusan dianggap selesai juga.

Penyelesaian yang dilakukan lebih banyak pencitraan ketimbang menyelesaikan persoalan yang substansial. 

Pernyataan Puan Maharani di Bali yang mengusulkan masyarakat berpuasa untuk mengurangi konsumsi minyak, juga dianggap kurang peka dan cenderung makin membebani masyarakat yang sudah susah.

Hal ini dianggap seperti melakukan ‘’victimizing the victim’’, mengorbankan korban yang sudah menjadi korban.

Rakyat sudah menderita akibat kesalahan kebijakan pemerintah, tetapi solusinya masih dibebankan lagi kepada rakyat dengan cara mengurangi konsumsi migor dengan berpuasa maupun memasak tanpa migor.

Tukang bakso tiba-tiba menjadi perbincangan netizen gara-gara disebut oleh tokoh berpengaruh dalam politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News