Partai Buruh Anjlok di Survei, Masa Keemasan Jacinda Ardern Segera Berakhir?

jpnn.com, WELLINGTON - Pandemi Covid-19 telah membuat PM Selandia Baru Jacinda Ardern tersohor ke seluruh penjuru dunia. Dia digembar-gemborkan sebagai pemimpin muda yang layak diteladani oleh orang-orang tua yang duduk nyaman di puncak pemerintahan negara-negara lain.
Di dalam negeri perdana menteri dua periode itu tentu saja tak kalah moncer. Pada Pemilu Selandia Baru 2020 dia memimpin Partai Buruh meraih kemenangan besar. Namun, kini era keemasan itu tampaknya akan berakhir.
Dukungan untuk Partai Buruh yang berkuasa di Selandia Baru telah turun ke level terendah sejak Jacinda Ardern mengambil alih kepemimpinan, sebuah jajak pendapat yang dirilis pada Minggu malam menunjukkan.
Jajak pendapat Newshub-Reid Research yang diawasi ketat menunjukkan dukungan untuk partai Ardern sebesar 32,3%, turun 5,9 poin sejak jajak pendapat terakhir pada Mei. Dukungan untuk partai oposisi terbesar, Nasional, mencapai 40,7%.
Selandia Baru tidak akan menggelar pemungutan suara sampai akhir 2023 tetapi angka-angka itu akan meninggalkan Partai Buruh dan mitra tradisionalnya tanpa dukungan yang cukup untuk membentuk pemerintahan koalisi.
Jacinda Ardern mengatakan kepada Newshub AM Show Senin pagi bahwa dia mengambil setiap jajak pendapat dengan sebutir garam dan sebaliknya berfokus pada apa yang dia dengar dari warga Selandia Baru. (reuters/dil/jpnn)
Jacinda Ardern digembar-gemborkan sebagai pemimpin muda yang layak diteladani oleh orang-orang tua di puncak pemerintahan negara-negara lain.
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Evaluasi Semester I Pemerintahan Prabowo – Gibran, Panca Pratama: Publik Merasa Puas
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Menilai Jokowi Layak Jadi Ketua Wantimpres RI
- Civil Society For Police Watch Merilis Hasil Survei Tentang Urgensi Digitalisasi Kepolisian, Hasilnya?
- Cerita Peggy Melati Sukma Melewati Ramadan di Selandia Baru dan yang Dirindukan di Indonesia
- Aktivis Muda: Kritikan Konstruktif Perlu untuk Beri Masukan Kepada Pemerintah